Palangka Raya, 24 Oktober 2024 — Dalam rangka Program Kampus Mengajar Angkatan 7 Tahun 2024, tiga mahasiswa berprestasi, Sari Elvina Manullang, Romatua Sitanggang, dan Sesilia Stefabu Sihotang, berkesempatan untuk memberikan kontribusi nyata dalam pendidikan di daerah terpencil Kalimantan Tengah.
Sari Elvina Manullang, seorang mahasiswi dari Universitas Palangka Raya, aktif mengajar mata pelajaran dasar seperti Bahasa Indonesia dan Matematika di sebuah sekolah dasar. Selama tiga bulan, ia juga menyelenggarakan program literasi yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis siswa. “Melihat kemajuan siswa dan semangat mereka belajar adalah pengalaman yang sangat memuaskan bagi saya,” ungkap Sari.
Romatua Sitanggang, mahasiswa dari Universitas Palangka Raya, berfokus pada pengajaran yang interaktif di sekolah tempatnya bertugas. Ia memperkenalkan kegiatan luar ruang dan permainan edukatif untuk membuat proses belajar lebih menyenangkan. “Saya ingin anak-anak tidak hanya belajar di dalam kelas, tetapi juga belajar dari lingkungan sekitar mereka,” jelas Romatua. Metode ini mendapatkan sambutan positif dari siswa, yang semakin antusias dalam mengikuti pembelajaran.
Sesilia Stefabu Sihotang, mahasiswi dari Universitas Kristen Palangka Raya, berperan dalam mengorganisir kegiatan seni dan budaya di sekolah. Ia mengenalkan siswa pada kearifan lokal melalui workshop kerajinan tangan, yang juga melibatkan orang tua siswa. “Saya percaya bahwa mengenalkan budaya kepada anak-anak sangat penting untuk menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap daerah mereka,” kata Sesilia.
Kepala Sekolah di lokasi mereka mengajar menyatakan, “Partisipasi mahasiswa seperti Romatua, Sari, dan Sesilia sangat membantu kami dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Mereka membawa energi baru dan metode pengajaran yang menarik bagi siswa.”
Program Kampus Mengajar ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menjembatani kesenjangan pendidikan di Indonesia, terutama di daerah-daerah terpencil. Para mahasiswa tidak hanya berkontribusi dalam proses belajar mengajar, tetapi juga belajar banyak dari pengalaman berinteraksi dengan masyarakat setempat.