Please wait...
Jika gangguan saat memuat halaman, coba refresh browser
Kuliah Umum Program Studi PPKn FKIP Universitas Palangka Raya
Berita 6 Dilihat

Palangka Raya – Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Universitas Palangka Raya (UPR) sukses menyelenggarakan Kuliah Umum bertema “Hukum Internasional dan Diplomasi Pancasila dalam Memperteguh Global Citizenship”, Kamis (21/8/2025), bertempat di Gedung N2 Prodi PPKn dan melalui Zoom Meeting.

Acara resmi dibuka oleh Dr. Eli Karliani, M.Pd, Wakil Dekan I FKIP UPR yang hadir mewakili Dekan. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya mahasiswa dibekali wawasan hukum internasional sekaligus nilai-nilai Pancasila agar mampu menjadi warga negara global yang berkarakter.

Kuliah umum ini turut dihadiri oleh Dr. Sri Rohaetin, M.Si, Ketua Jurusan Pendidikan IPS FKIP UPR, Dotrimensi, M.Si, selaku Koordinator Program Studi PPKn FKIP UPR, para dosen PPKn, mahasiswa Prodi PPKn, Mahasiswa MKU PPKn UPR, hingga mahasiswa dari Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) yang bergabung secara daring.

Hadir sebagai narasumber utama, Prof. Dr. Dewa Gede Sudika Mangku, S.H., LL.M, Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha). Diskusi dipandu oleh Dr. Wahyudi, S.Pd., M.Si (Han), dosen Prodi PPKn FKIP UPR.

Dalam pemaparannya, Prof. Dewa Gede menegaskan bahwa hukum internasional adalah sarana membangun harmoni antarbangsa, sedangkan Diplomasi Pancasila memperteguh peran Indonesia sebagai warga dunia (global citizenship). Ia menekankan bahwa nilai-nilai Pancasila—keadilan, kemanusiaan, penghormatan pada keberagaman, serta perdamaian—memiliki relevansi universal dalam hubungan antarnegara.

Menurut Heater & Pettit (2004, Pearson), global citizenship menuntut individu untuk bersikap adil, menghargai keberagaman, menjunjung perdamaian, dan mendorong pembangunan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan diplomasi Pancasila yang tidak hanya menjaga identitas nasional, tetapi juga menegaskan kontribusi Indonesia dalam membangun persaudaraan antarbangsa.

“Hukum internasional dan Pancasila saling menopang dalam menjaga perbatasan. Upaya menjaga kedaulatan dan keamanan tidak hanya ditopang oleh aturan global antarnegara, tetapi juga dipandu nilai-nilai Pancasila,” tegas Prof. Dewa Gede.

Beliau menambahkan, perbatasan bukan sekadar garis pemisah, melainkan jembatan persaudaraan bangsa. Perspektif ini penting agar perbatasan dimaknai sebagai ruang interaksi, kerjasama, dan pembangunan bersama, bukan hanya sebagai sekat antarnegara.

Sesi tanya jawab berlangsung interaktif dengan pertanyaan seputar peran hukum internasional dalam mencegah konflik, problematika keadilan dalam penegakan hukum internasional, serta pengelolaan perbatasan antarnegara. Diskusi ini memperkaya wawasan mahasiswa bahwa menjadi warga negara global bukan sekadar memahami batas negara, tetapi juga berkontribusi pada keadilan dan perdamaian dunia.

Ketua Prodi PPKn FKIP UPR, Dotrimensi, M.Si, dalam keterangannya menyampaikan bahwa kuliah umum ini merupakan upaya Prodi PPKn menghadirkan forum akademik yang membekali mahasiswa dengan wawasan global. “Diplomasi Pancasila memperteguh global citizenship. Identitas nasional kita tidak hilang dalam arus globalisasi, justru semakin kokoh saat kita hadir sebagai warga dunia yang ber-Pancasila,” ujarnya.

Ketua Pelaksana, Firman, M.H, juga menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi sarana bagi mahasiswa PPKn untuk menyiapkan diri berperan aktif dalam isu internasional, baik dalam isu perbatasan, perdamaian, maupun kerja sama global.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Prodi PPKn FKIP UPR menegaskan komitmennya mencetak lulusan yang bukan hanya berwawasan kebangsaan, tetapi juga mampu berperan aktif di dalam isu-isu global sebagai bagian dari warga negara global, membangun dunia yang lebih adil, damai, dan berkelanjutan. (WY).